Fakta Perjuangan Tenaga Medis saat Jaga Malam yang Tidak Pernah Kamu Tau Sebelumnya

Halo sahabat memori, Sehatkah kalian hari ini? Semoga selalu dan senantiasa diberikan kesehatan oleh Yang Maha Kuasa dan selalu dalam lindungan-Nya.

Sahabat Memori, tahukah kalian bekerja memang sangatlah penting dan sangatlah menjadi kebutuhan bagi mereka yang sudah dewasa, untuk mencari nafkah dan bertahan hidup. Memilih profesipun, sesuai dengan hati nurani dan cita-cita yang diidamkan. Salah satu pekerjaan yang kita tak pernah menyadari bahwa perjuangan mereka begitu berat adalah tenaga medis entah itu Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker, Radiografer, dan lain-lain. Tidaklah ada kata menunda dalam profesi mereka. Sigap, tepat dan tangkas harus diterapkan, mendapat jam kerja tengah malampun wajib dilaksanakan, Siap tidak siap itulah tugas mereka.
Iya memang, mereka dibayar untuk menjadi tenaga medis di rumah sakit atau klinik. Namun seberapa sih berartinya uang, dibanding pengabdian mereka untuk menyelamatkan nyawa banyak pasien? Banyak hal yang mereka lakukan terlihat sepele atau sederhana, padahal itu sungguh perjuangan yang luar biasa besar loh, mau tau hal apakah itu? yuk kita simak dibawah ini:

Kondisi Hamil Tetap Bekerja Penuh Waktu



Perempuan hamil tentunya memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang tetap sekuat baja, ada yang fisiknya menjadi lemah tak berdaya. Bagi tenaga medis, selama mereka berstatus aktif dan tidak cuti maka pekerjaan tetaplah sama seperti biasanya. 
Bisa dibayangkan, dokter dan perawat yang sedang hamil tua tetap harus sigap berlari ke sana ke mari untuk menolong pasien?. Ibu hamil tentunya harus menjaga kesehatan lebih ketat dari yang lainnya. Namun bagi tenaga medis, kehamilan bukan alasan bagi mereka bermanja-manja. Shift malam hingga pagipun dilaksanakan, meski perut membuncit besar. Dokter tetap beraktivitas seperti biasanya, begitu juga perawat. Pernahkah kalian sadari hal tersebut.

Waktu Bekerja 24 Jam, Tidak Kenal Siang Malam



Tenaga medis punya jam kerja yang berlaku 24 jam. Dalam artian, ada jam kerja pagi, jam kerja siang dan jam kerja malam. Meski sama-sama bekerja selama 8 jam seperti profesi lainnya namun mereka ada waktu bekerja dari malam hingga pagi hari. Laki-laki atau perempuan, sudah berusia ataupun masih muda, kondisi hamil atau tidak, semua mendapat gantian jam kerja secara adil dan rata. Di tengah malam saat orang-orang beristirahat tertidur dengan lelapnya, tenaga medis harus siaga jika ada yang membutuhkan bantuan mereka. Saat ada pasien yang butuh pertolongan, mereka sigap saat itu juga. Bahkan jika dibutuhkan melakukan operasi pada jam 2 pagi, akan dilakukan. Tidak ada kata nanti dulu, semuanya harus dilakukan segera. Mereka sedang beristirahat untuk makanpun, akan ditinggalkan jika pada kondisi darurat.



Beban Moral dan Psikis yang Besar

Jika ada keluarga kalian yang sakit, sudah pasti rasa panik kerap membuncah. Takut, cemas, sedih bahkan terkadang sampai ada yng jatuh pingsan saat mendengar anggota keluarga ada yang sakit dan pastinya tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada keluarga kita, apalagi jika sampai fatal. Coba sesekali renungkan, jika kalian saja khawatir luar biasa, bagaimana dengan tenaga medis yang menanganinya?. 
Beban moral yang sangat besar ada di pundak mereka semua. Yang ada dipikiran mereka hanyalah jangan sampai salah memberikan diagnosa, apalagi meresepkan obat atau menyuntikkan obat. Tidak hanya satu ataupun dua kali dalam sehari, mereka kerap mendengar tangisan pecah dari keluarga dan sahabat pasien yang telah tiada. Apa kalian pikir mereka tidaklah sedih, tidak kecewa, tidak kehilangan? tidak kalian salah jika berpendapat seperti itu. Merekapun tentunya turut merasa sedih, berduka, kecewa, dan kehilangan. Apalagi jika semua sudah diusahakan semaksimal mungkin namun takdir berkata lain.

Cobalah Sesekali Ucapkan Terimakasih, Setulusnya.

Iya, memang kalian sudah membayar semuanya atas jasa yang telah mereka lakukan, namun apakah sekian rupiah itu, bisa mengganti tenaga mereka? pastinya tidak, sekian rupiah yang kalian bayarkan itu tidaklah bisa mengganti jasa dan tenaga mereka yang dengan maksimal dan sepenuh hati merawat pasien yang sakit. Hendaknya sesekali kalian berinisiatif, Ketika mereka usai mengecek kondisimu atau pasien yang sakit, ucapkan terimakasih, bukan hanya sekedar terimakasih yang diucapkan saja, namun dengan ketulusan dan senyuman yang pastinya akan membuat mereka lebih dihargai dibanding dengan harga sepeser rupiah yang anda berikan untuk membayar jasa mereka.
Tenaga medis ini memang bukanlah profesi sembarangan, dibutuhkan kesabaran ekstra serta luar biasa untuk menjalankan profesi ini, stamina tubuh yang prima dan ketelitian tingkat dewa. Tidak semua orang bisa menjadi tenaga medis, terlebih yang melayani dengan hati serta penuh perhatian. Mereka adalah tangan-tangan yang diizinkan Tuhan untuk membantu manusia mendapatkan kesembuhan.

Sudahkah kalian menghargai profesi tenaga medis selama ini?

(BCP)




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fakta Perjuangan Tenaga Medis saat Jaga Malam yang Tidak Pernah Kamu Tau Sebelumnya"

Posting Komentar