Harapan Itu Pengabdian atau Magang Itu Sukarelawan?

Harapan Itu Pengabdian atau Magang Itu Sukarelawan?

Magang ya Sukarelawan
Hai sobat memori, bagaimana puisi yang ada pada postingan sebelumnya? apakah sudah cukup menginspiratif sesuai dengan njudulnya?, tentunya sangat menginspiratif atau tidak yang terpenting adalah penempatan kita kepada posisi dimana kita dituntut untuk berpetilaku adil bagaimanapun bentuknya.
Nah sobat memori, kali ini saya ingin memberikan sebuah opini yang mana menurut saya itu benar dan nyata, namun belum bisa dinyatakan betul-betul benar, dan salah bagi sobat memori semua, tetapi patut untuk dipertimbangkan loh ya sobat.
Seperti apa bahasan yang akan saya jabarkan tidak akan menuntut kalian harus berbuat apa, namun cermati, pikirkan, dan lakukan dengan benar tanpa menyinggung dan pertentangan dengan pihak manapun.

Sobat memori, dalam mengabdi tentu banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang perawat, dan tentu ketika kita berbicara tentang pengabdian seorang perawat, seharusnya itu adalah sesuatu yang tidak berbatas dong ya,. 

Dari sekian banyak pengabdian yang dapat dilakukan oleh seorang perawat di dalam hidupnya, izinkanlah kali ini saya untuk mengangkat dua nama pengabdian terorganisir yang sering kita temui dalam dunia keperawatan yaitu bernama sukarelawan serta bernama magang. Dua buah kata tersebut tentu tidak asing lagi ya ditelinga sobat semua.

Keduanya saya sebut sebagai pengabdian karena tentu jika ingin menjalaninya (sukwan atau magang ) seorang perawat "tabu" untuk berbicara tentang uang di balik pengabdiannya tersebut.

Mengapa saya katakan "tabu" silahkan saja anda berbicara tentang uang di balik kedua kegiatan tersebut, dan sudah hampir bisa dipastikan bahwa hasil akhirnya anda akan menemukan kekecewaan. Bagaimana tidak uang yang anda terima dari kedua kegiatan tersebut (sukwan dan magang) khususnya di Indonesia, rasanya tak akan pernah cukup untuk membuat anda hidup layak sebagaimana mestinya sebagai seorang professional. Semakin anda memikirkannya, semakin anda bertanya mengapa, maka semakin sakit apa yang anda rasakan.

Anehnya sobat memori, banyak yang tetap menjalani kedua kegiatan tersebut karena ada harapan dibalik keduanya. Dibalik kegiatan menjadi sukwan, ada harapan semoga suatu saat diangkat menjadi PNS. Bibalik kegiatan magang, ada harapan semoga suatu saat diangkat menjadi karyawan kontrak atau bahkan pegawai tetap di tempat magang tersebut. Jika harapan itu ada, cobalah tanyakan pada yang menerima anda menjadi sukwan atau magang, kapankah harapan itu terwujud, setahunkah, dua tahunkah, tiga tahunkah, atau tanpa batas sama sekali. Adakah garansi jika anda telah menjadi sukwan sekian tahun, pasti akan diangkat sebagai PNS, atau apabila anda magang sekian bulan pasti anda akan diterima di tempat anda magang sebagai karyawan kontrak atau tetap tanpa seleksi lagi, Garis bawahi ya sob .
Pengabdian Perawat
Biasanya mereka akan menjawab, kami tidak bisa menjanjikan anda pasti diangkat sebagai PNS setelah sekian tahun menjadi tenaga sukwan, atau akan diangkat sebagai karyawan kontrak setelah sekian bulan anda magang, jawaban yang akan anda temukan biasanya semoga jika anda mau menjadi sukwan atau magang, itu akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam pengajuan PNS atau penerimaan karyawan kontrak di kemudian hari. Dan ketika saatnya tiba, ternyata bukan anda yang menjadi PNS, atau diangkat sebagai karyawan kontrak, tanyakan sakitnya itu dimana ?

Nah sobat memori, melihat fenomena tersebut, bangunlah wahai perawat, buatlah sebuah batas penantian pada harapan dibalik kegiatan "pengabdian" anda yang bernama sukwan dan magang, bergeraklah segera menjadi diri anda dan sandarkanlah harapan anda tidak lagi pada kebijakan orang lain. Jadikanlah diri anda sendiri yang menentukan kemana dan mau dibuat seperti apa masa depan anda. 3 tahun!! itu sudah terlalu lama untuk menjadikan diri anda sebagai sukwan, atau satu tahun !! itupun terlalu lama bagi anda untuk magang. Jika harapan anda tidak kunjung terwujud juga, segeralah bergerak untuk melepas dua kegiatan tersebut. Carilah cara yang lain untuk mengabdi sebagai seorang perawat.

Ikutilah tes CPNS langsung tanpa menjadi sukwan lagi, ikutilah seleksi menjadi karyawan langsung tanpa magang lagi dan katakan pada diri anda bahwa jika saya belum juga diterima menjadi PNS atau karyawan di sebuah instansi swasta, maka saya akan mengabdikan ilmu saya dengan cara saya sendiri. Tanyakan pada diri sendiri, keterampilan apa yang anda miliki yang mampu anda abdikan sebagai seorang perawat di atas kaki anda sendiri dengan mengibarkan bendera anda sendiri.

Bisakah anda merawat luka, memandikan bayi, merawat kecantikan, memberikan pengobatan dasar, melakukan khitan, memasang feeding tube, memasang selang urine, home care, melakukan therapy komplementer dll. Pasarkan keterampilan anda, berikan pengabdian anda, lakukan semuanya dibawah nama anda sendiri.

Belajarlah mengatur diri kita sendiri, ikutilah pelatihan-pelatihan keperawatan bukan karena sertificatenya, tapi segera setelah pelatihan anda akan mengabdikannya langsung pada masyarakat. Carilah mentor keperawatan dari perawat yang bukti keberhasilannya dapat anda lihat secara langsung karena dia telah melaksanakannya, ikuti petunjuknya, dan tiru langkah hebatnya. Jadilah diri anda sendiri atau tetaplah menjadi tenaga sukwan dan karyawan magang yang tidak lagi berharap yang ujung-ujungnya uang karena dari keduanya (sukwan atau magang) akan terasa indahnya jika kita mencari keuntungan yang lain selain uang.

Ingat sobat memori,
Sukarelawan = suka dan rela melakukan sesuatu walaupun tanpa digaji. 
Magang = latihan kerja untuk mengisi kekosongan kegiatan dengan kompensasi uang saku bukan gaji.

Sekian.

Read More
Puisi Inspiratif Perawat : Pengabdian dan Senyum Mereka

Puisi Inspiratif Perawat : Pengabdian dan Senyum Mereka

Pengabdian Dan Senyum Mereka
Sobat memori, kali ini saya akan membagikan puisi yang saya tulis beberapa waktu yang lalu sembari mengutak-atik papan ketik sembari menyeruput segelas kopi, saya harap sobat memori dapan menjadikan puisi ini sebagai salah saatu penyemangat kalian, sungguh memang bukanlah puisi yang patut dibanggakan, dan sungguh tak banyak yang ingin menjadi seorang perawat, entah karena apa, namun kalian harus patut bangga sebagai diri kalian saat ini yang dengan semangat, pagi, siang serta malam tak kenal lelah melayani orang-orang yang membutuhkan uluran tangan dan perawatan yang optimal. silahkan disimak !!

Pengabdian dan Senyum Mereka
By : Bimo Cahya Pambudi


Beribu cara kucari, beribu cara kujalani,
Kulakukan pengabdian ini. 
Ku ingin menjadi manusia berguna dengan pengabdian ini,
Sungguh kulakukan pengabdian ini dengan ikhlas, 
Dengan sepenuh hati untuk mengobati,
Untuk mengabdi pada negeri,
Pada jiwa jiwa yang perlu disembuhkan,
Pada jiwa jiwa yang membutuhkan.

TUHAN,
Jangan biarkan lelah menjadi pemberat langkahku,
Jangan biarkan bosan menjadi pembelenggu dalam hati,
Jangan biarkan malas menjadi penghalang, 
Jangan pernah temukan aku pada titik lelah, 
Jangan pernah kenalkan aku pada titik jenuh,
Yang dapat menjadikan pengabdian ini,
Berhenti ditengahgaris perjuangan.

Semoga pengabdian ini bisa membawa senyum mereka, 
Kesehatan mereka dan kebahagiaan mereka,
Hari ini,
Esok,
Dan selamamya.

(BCP)
Read More
Jangan Bercita-cita Jadi Perawat

Jangan Bercita-cita Jadi Perawat

Jangan Bercita-Cita Menjadi Perawat
Sobat memori, Anda ingin jadi perawat? Sebaiknya jangan deh, iya jangan pokoknya. Karena sungguh tidak mudah untuk menjadi perawat karena harus; 

1. Pintar. 
Perawat Pintar
Pintar membaca suasana hati orang lain di sekelilingmu, baik itu pasien ataupun rekan kerja. Pintar mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan berita apapun yang terkait kesehatan, pelayanan kesehatan, teknologi kesehatan,,dan lainnya. Pintar membawa diri dalam situasi apapun dan ketika bertemu dengan siapapun, kapanpun dan dimanapun, entah sedang berseragam atau tidak, dikenali sebagai perawat atau tidak. Pintar menyembunyikan kesedihan, amarah, sakit kati, kekecewaan. 

2. Kaya. 
Perawat Kaya
Kaya ilmu pengetahuan umum, agar bisa nyambung ketika menghadapi pertanyaan atau keluhan dari pasien. Kaya kesabaran hati, meski lebih sering dimarahi pasien dan senior, dan sedikit sekali menerima "terima kasih" Kaya senyuman tulus, tak peduli dibalas dengan senyuman atau mata melotot heran. Kaya "maaf " meskipun tidak berbuat salah. Kaya "ketenangan" meskipun pasien mencak-mencak tanpa sebab dan atasan mengancam menyuruh lembur tanpa upah. 

3. Rupawan. 
Perawat Rupawan
Rupawan dalam berbahasa dan bertuturkata meski aksen bahasa daerah agak kental dalam setiap artikulasi. Rupawan dalam berpenampilan namun tetap bersahaja tanpa berusaha lebai, untuk meniru gaya artis. 

4. Munafik. 
Perawat Munafik
Seperti yang tersirat dalam artikel;  

Pelayanan Munafik Perawat Yang disebut RamahKe"munafikan" yang hendak digambarkan disini adalah kapasitas seorang perawat dalam mengolah amarahnya (Anger Management) atau mengelola perasaan negatif yang dialaminya. Tidak semata demi kepentingan sendiri, melainkan untuk kepentingan yang lebih luas karena menyangkut rekan kerja, klien dan perusahaan.

5. Cepat.
Perawat Cekatan
Cepat menanggapi keluhan pasien dan menentukan sesegera mungkin apa yang harus dilakukan. Cepat membenahi diri dan hati meski baru selesai di"complaint" pasien bahkan rekan kerja. Cepat beradaptasi dengan perubahan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, meski mungkin merugikan dirinya. 

Perawat bahkan dahulu kala (ratusan tahun silam) dianggap sebagai pekerjaan yang hina, tidak pantas bagi kalangan bangsawan dan tidak penting. 

Untuk apa menjadi seorang perawat, bila perangai Anda saja masih egois? 
Mengapa bermimpi jadi perawat jika yang Anda tanam dalam benak dalam diri adalah memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi tanpa harus berlelah. Perawat adalah pilihan karier yang sangat salah, jika Anda tidak suka mengalah demi kepentingan bersama. Perawat dituntut menjadi pribadi yang sempurna, tahan banting, rela menderita, sanggup berkorban, demi kesembuhan pasiennya. 

Sobat memori, memang pada dasarnya pintar saja, tidak akan pernah cukup untuk menjadi modal sebagai perawat. Attitude; sikap-perilaku yang baik, adalah poin utama selain pendidikan, yang wajib dimiliki perawat. Kepintaran dapat dilatih dengan tekun belajar dan praktek yang tepat. Namun kepribadian yang baik, tulus dan ramah, tidak tercipta semalam saja, namun mesti terpupuk sejak awal (usia muda).

Sobat memori yang bercita-cita menjadi perawat, sebaiknya Anda berkacalah dahulu,
Sudahkah Anda Pintar, Kaya, Rupawan dan Munafik? Jika sudah, maka Anda memang adalah manusia biasa yang berhak bermimpi menjadi siapa dan apa saja. Jika belum, maka tak perlu repot-repot membangun karakter itu, dan tak ada yang memaksamu melakukan apapun kan yaa?
Read More
Pelayanan Munafik Perawat Yang disebut Ramah

Pelayanan Munafik Perawat Yang disebut Ramah

Pelayanan Ramah Perawat
Sobat memori, patut dan pantas untuk diketahui apapun yang tertulis berikut ini, murni hanyalah berdasar pemikiran dan pemahaman penulis saja yang tentunya masih kurang baik, semoga tidak menyinggung pihak manapun, siapapun, dan semoga bermanfaat tentunya.

Sobat memori, disini penulis sangat menekankan bahwa statement bahwa sesungguhnya Perawat adalah seorang pribadi yang “sebaiknya” munafik. 
Adalah Munafik
Bila sobat memori membaca hanya sampai baris pertama ini, maka kemungkinan besar sobat (apalagi bila berprofesi perawat) akan segera membenci saya dan menghubungi badan kode etik atau lembaga sensor apapun serta melayangkan somasi serta gugatan hukum dan lainnya.)

Statement tersebut memang mesti dipahami dulu baru dapat diterima seluruh kalangan perawat maupun yang bukan perawat. Hypocrite, tidak serta merta harus ditanggapi secara negatif. Munafik kali ini kita selami dari sisi positifnya (emang ada ya positifnya?). Iya ada. Namun memang tidak untuk setiap waktu dan kesempatan. Munafik, kurang lebih diartikan dengan “menampilkan keluar perasaan, sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang dirasakan sesungguhnya didalam pribadi seseorang”. 

Hubungannya dengan Perawat, adalah ketika seorang perawat berada dalam waktu bertugas melayani pasien/klien. Serupa dengan pasien/klien yang adalah manusia pada hakekatnya, maka pribadi seorang perawat pun perlu dipahami. Perawat juga manusia. Dan karena manusia, ia mesti sangat manusiawi demi merawat manusia lainnya. Perawat, yang bertugas dalam waktu dinas yang berbeda, datang dari tempatnya masing-masing untuk bertugas di tempat yang berbeda, dengan tanggung jawab dan tingkat stress yang beda pula.

Dan sobat memori, inilah dua kepribadian yang bisa saja ditampilkan Sisi:

1. Mengikuti Suasana Hati.
Perawat Mengikuti Suasana Hati
Sisi yang pertama ini perawat dapat terpengaruh dengan amarah, kecewa dan berbagai persaan negatif lainnya, Sisi cenderung bersikap agak ketus, bercakap dengan suara tidak ramah. Bahkan kemarahannya tergambar dengan jelas di wajahnya. Pengaruhnya? Tentu saja terhadap siapa saja yang ditemuinya. Pengaruh ini bisa membias; kepada pasien, sikap Sisi yang ketus dan atau tidak ramah bisa membuat pasien mengajukan “complaint” atau penilaian yang kurang baik terhadap keseluruhan pelayanan Klinik/ Rumah Sakit (dengan Generalisasi Umum), berakibat akhir pada berkurangnya tingkat kepuasan klien terhadap perusahaan, dan tentu berefek pada berkurangnya tingkat pemasukan secara finansial dan client trust. Kepada sesama perawat, berefek pada menularnya energi negatif yang bisa berakibat, sesama rekan kerja ikut merasa kesal dan membias terhadap seluruh pelayanan dengan efek akhir seperti pada pasien. Intinya, satu aura negatif dari Sisi dapat menyebar seperti kapuk tertiup angin yang tak bisa dikumpulkan kembali ya sobat memori. 

2. Menutupi perasaan, menampilkan sikap dan sifat yang berbalik dari yang sedang dirasakan. 
Menutupi perasaan
Untuk sisi yang kedua ini perawat mengesampingkan amarah dan kesalnya, Sisi meninggalkan semua aura itu dirumah dan segera mengubah sikap sejak melangkah menuju tempat kerja. Mungkin selama waktu bekerja, akan ada moment dimana Sisi teringat dengan kekesalannya yang belum terselesaikan, namun tetap menunjukkan sifat dan kualitas terbaiknya. Sisi menutupi semua perasaan yang tidak menyenangkan itu, dan sejak masuk ke klinik/Rumah Sakit, Sisi berusaha menampilkan perilaku yang sebaliknya; tersenyum, bersikap ramah dengan tulus (sebisa mungkin), bersikap ceria dan positif.

Ke"munafikan" yang hendak digambarkan disini adalah kapasitas seorang perawat dalam mengolah amarahnya (Anger Management) atau mengelola perasaan negatif yang dialaminya. Tidak semata demi kepentingan sendiri, melainkan untuk kepentingan yang lebih luas karena menyangkut rekan kerja, klien dan perusahaan.
Sobat memori, terlepas dari benar tidaknya penggunaan kata “munafik” dalam gambaran ini, poin utamanya adalah bagaimana cara seorang perawat yang tidak hanya mengandalkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan komunikasi, namun juga kemampuan mengendalikan emosi dan perasaan negatif.
Perawat Melayani Dengan Hati
Kualitas pribadi seorang perawat memang tidak mudah dibentuk dan dimiliki. Butuh penempaan dan melewati berbagai proses. Perawat mesti berhadapan dengan beragam klien dan rekan kerja yang notabene jelas-jelas sangat berbeda satu sama lainnya. Namun, perawat wajib memenuhi kebutuhan klien dan kepentingan relasi antar rekan kerja dengan kemampuan beradaptasi, pengetahuan yang luas, kecakapan ketrampilan dan ketangguhan mental. 

Sobat memori, sesungguhnya setiap hari, setiap saat, seberapa baik pun seorang perawat berusaha mengembangkan diri tetap saja akan ada kerikil kecil entah dari sesama rekan kerja atau seorang klien yang menyampaikan keluhan. Dan hal-hal itu dapat berbentur dengan kepribadian sang perawat. 

Manakala kepentingan pribadi kita kesampingkan demi keuntungan bersama, maka kepuasan kerja dan kenyamanan berprofesi bukan mustahil kita raih. Karena kehormatan dan tanggung jawab sangatlah penting dan patut untuk dipertahankan.

Dan itulah, Pelayanan Munafik Perawat Yang disebut Ramah. 

Selalu terapkan:
Sudahkah Saya Melayani Dengan Ramah Sepenuh Hati, Hari Ini? 

(BCP)
Read More
Hindari Jenis Makanan Ini Jika Anda Penderita Maag

Hindari Jenis Makanan Ini Jika Anda Penderita Maag

Penderita Maag
Penyakit maag bukan lagi penyakit yang baru didengar. Banyak orang menderita sakit maag sehingga jenis penyakit ini sudah diketahui oleh orang banyak, mungkin juga sobat memori adalah salah satunya. Maag merupakan penyakit lambung yang terkadang sangat megganggu aktivitas Anda. Penyebabnya adalah pola makan yang sangat tidak teratur, sering mengabaikan rasa lapar lalu menunda waktu makan, dan sering mengonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat.

Meskipun datangnya tidak setiap waktu, namun jika Anda salah mengonsumsi makanan atau tidak mengatur pola makan, maka maag akan menyerang dengan cepat.

Lambung di perut merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna, dan mendistribusikan makanan ke usus kecil. Lambung terdiri dari enzim, lendir, dan asam lambung. Jika ketiga faktor itu tidak seimbang, maka lambung Anda akan terasa sakit. Hal ini disebut dengan kondisi iritasi lambung, yang kemudian akan menyebabkan peradangan.

Penyakit maag tidak boleh diabaikan, terlebih ketika lambung Anda sudah mengalami iritasi. Jika Anda sudah mengalami maag kronis, lambung Anda akan rusak dan sulit menerima makanan. Namun, jika Anda terlanjur mengidap penyakit maag, mulailah mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat untuk mengurangi risiko perih pada lambung. Anda pun harus mulai mengindari 4 macam jenis makanan berikut:

Makanan Pencentus Asam Lambung
Makanan Asam Pencetus Asam Lambung
Seperti yang sudah Anda ketahui, penyakit maag disebabkan oleh asam lambung yang meningkat sehingga lambung menjadi perih dan akhirnya penyakit maag pun diderita. Sebagai salah satu bentuk untuk mengurangi risiko timbulnya sakit maag atau untuk mencegah agar maag Anda tidak menjadi kronis, maka Anda perlu menghindari makanan-makanan yang dapat membuat lambung mengeluarkan asam lebih banyak.

 Oleh karena itu, hindari makanan atau buah yang rasanya asam. Buah asam ini tidak boleh dikonsumsi secara langsung, dicampurkan dengan makanan lain, maupun dalam bentuk jus. Karena bagaimanapun juga, kandungan asam dalam buah tersebut tetap ada dan sangat berpengaruh pada kesehatan lambung. Selain buah-buahan asam, hindari pula jenis makanan yang cara mengonsumsinya dicampur dengan cuka. Contohnya saat makan basko, soto, dan makanan lainnya. Penggunaan cuka sebagai perasa pada makanan tersebut pun sebaiknya mulai dihindari.

Makanan/Minuman Mengandung Kaffein
Makanan/Minuman Mengandung Kaffein
Anda tentu sering mendengar bahwa kafein sangat tidak baik bagi kesehatan. Salah satunya untuk kesehatan lambung Anda. Kafein dapat meningkatkan asam lemak pada lambung sehingga ketika mengonsumsinya, lambung akan terasa nyeri dan penyakit maag akan kambuh. Kandungan kafein bukan hanya pada kopi saja. Beberapa makanan lain yang Anda pikir sehat pun bisa saja di dalamnya terkandung kafein.

Contoh makanan yang mengandung kafein salah satunya adalah cokelat. Cokelat adalah makanan kesukaan banyak orang. Dengan mengnsumsi cokelat, Anda dapat merasa bahagia. Selain itu, rasanya yang enak juga akan membuat ketagihan. Namun, jangan salah mengasumsikan cokelat dari segi positifnya saja. Di samping itu semua, cokelat mengandung kafein dan stimulan lain seperti theobromine yang dapat memicu naiknya kadar asam dalam lambung.

Makanan Pedas
Makanan Pedas
Rasa pedas merupakan rasa yang sangat pas dikombinasikan dengan manakanan apa pun. Rasa pedas bisa dihasilkan dari olahan sambal, cabai, merica, dan lada. Di samping rasa nikmat saat menyantap makanan pedas, Anda perlu tahu dampak negatifnya jika mengonsumsi makanan pedas terlalu berlebihan. Mengonsumsi makanan pedas terlalu berlebihan dapat merusak dinding-dinding pada lambung.

Pada bagian lambung terdapat enzim pencernaan seperti pepsin, asam lambung, dan lendir untuk melindungi dinding lambung. Penyakit maag dapat menyerang jika terjadi ketidakseimbangan antara faktor-faktor tersebut. Salah satunya ketika Anda mengonsumsi makanan pedas, lendir untuk melindungi dinding lambung tidak bisa berfungsi dengan baik dan akan merusak lambung Anda. Sehingga, ketika asupan makanan masuk ke lambung, iritasi yang terdapat di lambung akan terasa nyeri.

Makanan Yang Sulit Dicerna
Makanan Yang Sulit Dicerna
Jenis makanan yang harus dihindari selanjutnya adalah makanan-makanan yang sulit dicerna. Jenis makanan yang sulit dicerna oleh lambung dan usus dapat memicu kondisi kesehatan lambung. Beberapa contoh makanan yang sulit dicerna adalah es krim, kombinasi susu yang berlemak tinggi ini sering dianggap sebagai penyebab kembung dan gangguan pencernaan, terutama bagi penderita intoleransi laktosa yang tubuhnya tidak mampu mencerna senyawa pada susu.

Selain itu ada pula permen karet gula. Mengunyah permen karet dapat membuat perut menjadi kembung karena banyak udara yang masuk ke dalam tubuh, sehingga kerja lambung akan terganggu untuk mencernanya.
Kacang-Kacangan
Contoh lainnya adalah kacang merah. Walaupun kaya serat dan protein, ada senyawa gula yang terkandung di dalam kacang merah dan jenis kacang-kacangan lain yang sulit dicerna oleh usus besar dan dapat memicu sakit lambung.
Goreng-Gorengan
Kemudian makanan yang digoreng kering. Ketika kandungan lemak dan minyak pada makanan sangat tinggi, lambung akan semakin sulit mencernanya. Pada makanan kering, minyak diserap dan terkandung di dalam makanan tersebut. Bukan hanya makanan yang digoreng kering, makanan dengan kuah yang berminyak pun akan sangat sulit dicerna.
Itulah jenis-jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita maag. Jika Anda menderita maag, sebaiknya mulailah memperbaiki pola makan Anda menjadi lebih baik. Pastikan Anda makan tiga kali sehari dengan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, dan bukan termasuk jenis makanan di atas.

Sobat memori, jika seorang penderita maag tetap mengonsumsi jenis-jenis makanan tersebut, Anda bisa terancam penyakit tukak lambung (ulcer). Tukak lambung merupakan luka di sekitar bagian lambung atau usus yang menyebabkan rasa nyeri pada sistem pencernaan.


Read More
Kehormatan Diri Perawat Yang Harus Dipertaruhkan Dan Dipertahankan

Kehormatan Diri Perawat Yang Harus Dipertaruhkan Dan Dipertahankan

Kehormatan Diri Perawat Yang Harus Dipertaruhkan
Sobat memori, karena pekerjaan perawat menghadapi  berbagai macam manusia yang berbeda karakter dan kebiasaan, perawat harus mampu bersikap sabar dan bijaksana dalam segala suasana. Hal ini penting sobat memori, agar perawat dapat menghadapi kesulitan-kesulitan dalam bekerja yang berasal dari ketersinggungan perasaan perasaan oleh orang lain.

“Kehormatan diri seorang perawat merupakan modal utama dalam bekerja. Dengan menjaga kehormatan dirinya, perawat akan mudah membangun kepercayaan pada saat bekerja”

Perawat di tuntut mudah bergaul dengan semua orang. Untuk itu, perawat harus berhati-hati dalam bertindak dan bekerja yang berasal dari ketersinggungan perasaannya oleh orang lain, khususnya dengan pasien dan keluarga pasien yang di tanganinya. Selain itu perawat di tuntut untuk mengungkapkan perkataan simpatinya dan menunjukkan perhatian tulus kepada pasien. Agar perawat mudah bersimpati, ia mesti berlatih untuk berpikir dan bertindak dengan menggunakan sudut pandang si penderita.

Bekerja dengan gembiran dan bersemangat juga merupakan sikap bijkasana seorang perawat yang harus di jaga. Perawat harus meyakini bahwa dengan memperlihatkan sikap optimisnya ketika bekerja, ia secara tak langsung akan mengubah suasan batin penderita dan keluarganya dari kemuraman menjadi keriangan. Hal ini bisa membangkitkan rasa optimisme pasien dan keluarga terhadap kesembuhan penyakit tersebut. 

Adapun beberapa poin penting untuk menjaga kehormatan diri seorang perawat antara lain:

Menjaga Hubungan Antara Si Sakit Dan Perawat Sebatas Hubungan Keperawatan

Perawat Dan Pasien
Perawat harus sebisa mungkin memposisikan dirinya sebagai seorang yang siap sedia merawat  pasien. Ia tidak boleh sibuk sendiri dengan urusan pribadi ketika sedang melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien, misalnya sedang sibuk berbicara di telepon genggamnya. Selain itu, perawat juga harus menjaga agar hubungan dengan pasien tidak berkembang ke hubungan yang bersifat pribadi yang dapat mengabaikan tugasnya terhadap tugas yang lain.

Tetap Berjaga Penuh Ketika Dinas Malam

Dinas Malam Perawat
Seperti yang kita tahu ya sobat memori, dinas malam atau shift malam, merupakan  tugas praktik yang penting bagi perawat. Dinas malam juga merupakan waktu yang menuntut perhatian dari perawat dibandingkan dengan waktu lainnya. Oleh karena itu, pengamatan perawat terhadap penderita harus lebih besar. Tanggung jawab perawat di malam hari juga lebih berat. Perawat harus meyakinkan dan menenangkan penderita agar dapat tidur, mengurangi rasa sakit penderita yang umumnya memuncak di malam hari, semisalnya dengan cara menggosok-gosok punggung pederita. Perawat juga harus lebih waspada di malam hari dan bersiaga menghadapi keadaan mendadak yang di alami penderita.

Mencegah Timbulnya Kecelakaan Di Rumah Sakit
Mencegak Kecelakaan Dirumah Sakit
Biasanya kecelakaan yang terjadi di Rumah Sakit karena pelanggaran atau kelalaian. Baik yang dilakukan oleh pasien dan keluarga yang menunggunya maupun oleh perawat sendiri. Oleh karena itu, perawat harus disiplin dalam bekerja dan mentaati seluruh aturan pekerjaan untuk mencegah kecelakaan yang timbul dari kelalaian. Perawat juga berkewajiban menjaga pasien dan keluargannya tidak berbuat kecerobohan yang dapat memicu kecelakaan yang tidak di inginkan.

Tidak Menerima Tanda Terima Kasih Dari Pasien Dan Keluarganya

Tidak Menerima Bingkisan Apapun Dari Pasien
Perawat harus menjelaskan kepada pasien atau keluarganya bahwa ia bekerja dengan tulus, tanpa mengharap imbalan dari pasien dan keluarganya. Selain itu, Negara melarang perawat menerima tanda terima kasih dari pasien. Apalagi, jika tanda terima kasih tersebut diberikan pasien dengan tujuan agar ia mendapatkan perlakuan yang lebih dan fasilitas yang mewah. Hal ini jelas merupakan pelanggaran kode etik perawat.

Sobat memori, demikianlah beberapa cara untuk menjaga kehormatan kita sebagai seorang perawat, yang tentunya sudah saya jelaskan dengan jelas dan sesingkat-singkatnya. Sekarang tergantung pada diri kalian masing-masing akan menerapkan beberapa hal diatas atau malah sebaliknya, saya yakin kalian dapat membuat keputusan dengan sangat bijak. Walaupun terkadang Dua sisi hati seorang perawat sangatlah berbeda, namun pada akhirnya pasti akan ada yang mencintai dengan kelebihan bahkan kekuranggannya sebagai seorang perawat.

Read More