Harapan Itu Pengabdian atau Magang Itu Sukarelawan?

Magang ya Sukarelawan
Hai sobat memori, bagaimana puisi yang ada pada postingan sebelumnya? apakah sudah cukup menginspiratif sesuai dengan njudulnya?, tentunya sangat menginspiratif atau tidak yang terpenting adalah penempatan kita kepada posisi dimana kita dituntut untuk berpetilaku adil bagaimanapun bentuknya.
Nah sobat memori, kali ini saya ingin memberikan sebuah opini yang mana menurut saya itu benar dan nyata, namun belum bisa dinyatakan betul-betul benar, dan salah bagi sobat memori semua, tetapi patut untuk dipertimbangkan loh ya sobat.
Seperti apa bahasan yang akan saya jabarkan tidak akan menuntut kalian harus berbuat apa, namun cermati, pikirkan, dan lakukan dengan benar tanpa menyinggung dan pertentangan dengan pihak manapun.

Sobat memori, dalam mengabdi tentu banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang perawat, dan tentu ketika kita berbicara tentang pengabdian seorang perawat, seharusnya itu adalah sesuatu yang tidak berbatas dong ya,. 

Dari sekian banyak pengabdian yang dapat dilakukan oleh seorang perawat di dalam hidupnya, izinkanlah kali ini saya untuk mengangkat dua nama pengabdian terorganisir yang sering kita temui dalam dunia keperawatan yaitu bernama sukarelawan serta bernama magang. Dua buah kata tersebut tentu tidak asing lagi ya ditelinga sobat semua.

Keduanya saya sebut sebagai pengabdian karena tentu jika ingin menjalaninya (sukwan atau magang ) seorang perawat "tabu" untuk berbicara tentang uang di balik pengabdiannya tersebut.

Mengapa saya katakan "tabu" silahkan saja anda berbicara tentang uang di balik kedua kegiatan tersebut, dan sudah hampir bisa dipastikan bahwa hasil akhirnya anda akan menemukan kekecewaan. Bagaimana tidak uang yang anda terima dari kedua kegiatan tersebut (sukwan dan magang) khususnya di Indonesia, rasanya tak akan pernah cukup untuk membuat anda hidup layak sebagaimana mestinya sebagai seorang professional. Semakin anda memikirkannya, semakin anda bertanya mengapa, maka semakin sakit apa yang anda rasakan.

Anehnya sobat memori, banyak yang tetap menjalani kedua kegiatan tersebut karena ada harapan dibalik keduanya. Dibalik kegiatan menjadi sukwan, ada harapan semoga suatu saat diangkat menjadi PNS. Bibalik kegiatan magang, ada harapan semoga suatu saat diangkat menjadi karyawan kontrak atau bahkan pegawai tetap di tempat magang tersebut. Jika harapan itu ada, cobalah tanyakan pada yang menerima anda menjadi sukwan atau magang, kapankah harapan itu terwujud, setahunkah, dua tahunkah, tiga tahunkah, atau tanpa batas sama sekali. Adakah garansi jika anda telah menjadi sukwan sekian tahun, pasti akan diangkat sebagai PNS, atau apabila anda magang sekian bulan pasti anda akan diterima di tempat anda magang sebagai karyawan kontrak atau tetap tanpa seleksi lagi, Garis bawahi ya sob .
Pengabdian Perawat
Biasanya mereka akan menjawab, kami tidak bisa menjanjikan anda pasti diangkat sebagai PNS setelah sekian tahun menjadi tenaga sukwan, atau akan diangkat sebagai karyawan kontrak setelah sekian bulan anda magang, jawaban yang akan anda temukan biasanya semoga jika anda mau menjadi sukwan atau magang, itu akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam pengajuan PNS atau penerimaan karyawan kontrak di kemudian hari. Dan ketika saatnya tiba, ternyata bukan anda yang menjadi PNS, atau diangkat sebagai karyawan kontrak, tanyakan sakitnya itu dimana ?

Nah sobat memori, melihat fenomena tersebut, bangunlah wahai perawat, buatlah sebuah batas penantian pada harapan dibalik kegiatan "pengabdian" anda yang bernama sukwan dan magang, bergeraklah segera menjadi diri anda dan sandarkanlah harapan anda tidak lagi pada kebijakan orang lain. Jadikanlah diri anda sendiri yang menentukan kemana dan mau dibuat seperti apa masa depan anda. 3 tahun!! itu sudah terlalu lama untuk menjadikan diri anda sebagai sukwan, atau satu tahun !! itupun terlalu lama bagi anda untuk magang. Jika harapan anda tidak kunjung terwujud juga, segeralah bergerak untuk melepas dua kegiatan tersebut. Carilah cara yang lain untuk mengabdi sebagai seorang perawat.

Ikutilah tes CPNS langsung tanpa menjadi sukwan lagi, ikutilah seleksi menjadi karyawan langsung tanpa magang lagi dan katakan pada diri anda bahwa jika saya belum juga diterima menjadi PNS atau karyawan di sebuah instansi swasta, maka saya akan mengabdikan ilmu saya dengan cara saya sendiri. Tanyakan pada diri sendiri, keterampilan apa yang anda miliki yang mampu anda abdikan sebagai seorang perawat di atas kaki anda sendiri dengan mengibarkan bendera anda sendiri.

Bisakah anda merawat luka, memandikan bayi, merawat kecantikan, memberikan pengobatan dasar, melakukan khitan, memasang feeding tube, memasang selang urine, home care, melakukan therapy komplementer dll. Pasarkan keterampilan anda, berikan pengabdian anda, lakukan semuanya dibawah nama anda sendiri.

Belajarlah mengatur diri kita sendiri, ikutilah pelatihan-pelatihan keperawatan bukan karena sertificatenya, tapi segera setelah pelatihan anda akan mengabdikannya langsung pada masyarakat. Carilah mentor keperawatan dari perawat yang bukti keberhasilannya dapat anda lihat secara langsung karena dia telah melaksanakannya, ikuti petunjuknya, dan tiru langkah hebatnya. Jadilah diri anda sendiri atau tetaplah menjadi tenaga sukwan dan karyawan magang yang tidak lagi berharap yang ujung-ujungnya uang karena dari keduanya (sukwan atau magang) akan terasa indahnya jika kita mencari keuntungan yang lain selain uang.

Ingat sobat memori,
Sukarelawan = suka dan rela melakukan sesuatu walaupun tanpa digaji. 
Magang = latihan kerja untuk mengisi kekosongan kegiatan dengan kompensasi uang saku bukan gaji.

Sekian.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Harapan Itu Pengabdian atau Magang Itu Sukarelawan?"

  1. Karna lapangan pekerjaan di indonesia menuntut untuk berjuag diawal maka setiap orang berlomba2 untuk mengawalinya meskipun tanpa balasan, atau ada cara cepet untuk mncapai semua itu dengan bantuan dari yang tertinggi (orang dalam)

    BalasHapus